Pages

Kamis, 29 November 2012

hidroponik solusi pertanian modern



Hidroponik Solusi Pertanian Modern


Hidroponik Solusi Pertanian Modern
ANTARA/Yudhi Mahatma/bo
SARILAMAK--MICOM: Praktisi Pertanian, Dr Naswir, mengatakan hidroponik merupakan solusi di bidang pertanian dengan menggunakan teknologi modern untuk memudahkan petani dalam bercocok tanam.

Menurut dia, hidroponik juga memiliki keuntungan bagi lingkungan sosial karena dapat dijadikan sarana pendidikan dan pelatihan di bidang pertanian modern mulai dari kanak-kanak sampai dengan orang tua, pemperindah lingkungan dengan kesan pertanian yang bersih dan sehat dan usaha agribisnis di perkotaan tanpa mencemari lingkungan.

"Hidroponik merupakan teknik atau cara bercocok tanam dengan menempatkan akar tanaman ke dalam air yang ditambahkan dengan campuran nutrien tanpa menggunakan tanah," katanya, Minggu (4/11).

Senin, 26 November 2012

pertanian terpadu

SISTEM PERTANIAN ORGANIK SEBAGAI SISTEM PERTANIAN TERPADU


A. PENDAHULUAN

Akhir akhir ini di kalangan praktisi, ilmuan, dan petani marak di gunakan istilah produk organik, mulai dari makanan organik seperti sayur organik, beras organik, buah organik, bahkan sampai ayam atau sapi organik.Selain di bidang pangan juga di gunakan istilah fashion organic dan mainan organik. Lebih jauh lagi mulai banyak di kenal pengobatan secara organik yang tidak lain mensuplai pasien dengan dengan makanan. Seiring dengan mpeningkatan pendapatan, pendidikan serta wawasan beberapa kalangan masyarakat Indonesia mulai berkembang pangsa pasar produk organik di tanah air.

pertanian organik



Pertanian Organik 
Pertanian organik adalah budidaya pertanian yang mengandalkan bahan-bahan alami tanpa mengggunakan bahan-bahan kimia sintetis.Tujuan utama pertanian organik adalah menyediakan produk-produk organik terutama bahan pangan yang aman bagi kesehatan produsen dan konsumennya serta tidak merusak lingkungan. Pertanian organik didefinisikan sebagai “system produk pertanian yang holistik dan terpadu, dengan cara mengoptimalkan kesehatan dan produktifitas agro-ekosistem secara alami, sehingga menghasilkan pangan dan serat yang cukup, kualitas, dan berkelanjutan “ Lebih lanjut IFOAM (International Federation Of Organk Agriculture Movements ) menjelaskan pertanian organic adalah sistem pertanian yang holistik yang mendukung dan mempercepat bio diversiti, siklus biologi dan aktivitas biologi tanah. Serifikasi produk organik yang di hasilkan,penyimpanan, pengolahan, paska panen dan pemasaran harus sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh badan standardisasi. Dalam hal ini penggunaan GMOs (Genetically Modified Organisme)tidak diperbolehkan dalam setiap tahapan pertanian organik mulai produksi sehingga paska panen Dalam tataran umum,pertanian organik mengacu kepada prinsip-prinsip berikut: 1. Meningkatkan dan menjaga kealamian lahan dan agro-ekosistem 2. Menghindari eksploitasi berlebihan dan polusi terhadap sumberdaya alam. 3. Meminimalisasi konsumsi dari energi dan sumberdaya yang tidak dapat di perbaharui. 4. Menghasilkan nutrisi sehat dalam jumlah yang cukup,dan makanan berkualitas tinggi. 5. Memberikan pendapatan yang memadai dalam lingkungan kerja yang aman selamat dan sehat 6. Mengakui pengetahuan lokal dan system pertanian tradiosional (kearifan lokal) Dalam tataran praktis, pertanian organik mengacu pada prisip-prinsip berikut : 
  1. Menjaga dan meningkatkan kesuburan jangka panjang dari tanah 
  2. Memperkaya siklus biologika dalam pertanian, khususnya siklus makanan 
  3. Memberikan pasokan nitrogen dengan penggunaan secara intensif tananaman yang memfiksasi nitrogen 
  4. Perlindungan tanaman secara biologikal berdasarkan pada pencegahan daripada pengobatan 
  5. Keragaman varietas tanaman dan spesies binatang sesuai dengan kondisi lokal 
  6. Penolakan pada pupuk kimia, perlindungan tanaman, hormone dan pengatur tumbuh 
  7. Pelarangan terhadap Rekayasa Genetika dan produknya 
  8. Pelaragan dalam metode bantuan dan pemrosesan kandungan yang berupa sintesis atau merugikan di dalam proses pembuatan makanan.  

Budidaya Padi Hemat Air SRI Kembali Dikembangkan

 

image
PADI SRI: Padi SRI yang dibudiyakan di salah satu lahan di Desa Tanjungrejo, Kecamatan Jekulo, Kudus. (suaramerdeka.com/ Ruli Aditio)
KUDUS, suaramerdeka.com - Penanaman padi dengan pola tanam system of rice intensification (SRI) yang mulai dibudidayakan beberapa tahun lalu, kini kembali digalakkan di sejumlah lahan pertanian di Kabupaten Kudus. Pasalnya sistem ini dinilai sangat menguntungkan petani.
Kepala Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kabupaten Kudus, Budi Santoso dalam kegiatan pelatihan padi SRI di aula gedung Koperasi Pegawai Negeri Kudus, Jumat (11/5) menjelaskan, pada prinsipnya SRI adalah teknik buddiya padi yang mampu meningkatkan produktivitas padi. "Yaitu dengan cara mengubah pengelolaan tanaman, tanah, air dan unsur hara," terangnya.
Bahkan dari berbagai uji coba yang dilakukan beberapa tahun lalu berhasil meningkatkan padi sebesar 50 persen bahkan hingga 100 persen. "Tentunya hal ini sangat menguntungkan petani," terangnya.
Budi menambahkan, penggunaan air paling besar adalah sektor pertanian yaitu hingga 80 persen, namun sayangnya ada kecenderungan kebutuhan air justru senantiasa berkurang. Artinya harus menyesuaikan musim. "Maka dari itu perlu efisien. Karena tidak semua lahan memiliki irigasi teknis," jelasnya.
Ditanya soal kelebihan dari SRI, Budi memaparkan yang pasti adalah hemat air. Pola tanam ini juga hemat biaya karena hanya membutuhkan lima kilogram benih per hektarenya, dengan estimasi hasilnya bisa dua kali lipatnya.

pertanian organik



Prospek Pertanian Organik di Indonesia

Memasuki abad 21, masyarakat dunia mulai sadar bahaya yang ditimbulkan oleh pemakaian bahan kimia sintetis dalam pertanian. Orang semakin arif dalam memilih bahan pangan yang aman bagi kesehatan dan ramah lingkungan. Gaya hidup sehat dengan slogan Back to Nature  telah menjadi trend baru meninggalkan pola hidup lama yang menggunakan bahan kimia non alami, seperti pupuk, pestisida kimia sintetis dan hormon tumbuh dalam produksi pertanian. Pangan yang sehat dan bergizi tinggi dapat diproduksi dengan metode baru yang dikenal dengan pertanian organik.
Pertanian organik adalah teknik budidaya pertanian yang mengandalkan bahan-bahan alami tanpa menggunakan bahan-bahan kimia sintetis. Tujuan utama pertanian organik adalah menyediakan produk-produk pertanian, terutama bahan pangan yang aman bagi kesehatan produsen dan konsumennya serta tidak merusak lingkungan. Gaya hidup sehat demikian telah melembaga secara internasional yang mensyaratkan jaminan bahwa produk pertanian harus beratribut aman dikonsumsi (food safety attributes), kandungan nutrisi tinggi (nutritional attributes) dan ramah lingkungan (eco-labelling attributes). Preferensi konsumen seperti ini menyebabkan permintaan produk pertanian organik dunia meningkat pesat.
Indonesia memiliki kekayaan sumberdaya hayati tropika yang unik, kelimpahan sinar matahari, air dan tanah, serta budaya masyarakat yang menghormati alam, potensi pertanian organik sangat besar. Pasar produk pertanian organik dunia meningkat 20% per tahun, oleh karena itu pengembangan budidaya pertanian organik perlu diprioritaskan pada tanaman bernilai ekonomis tinggi untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik dan ekspor.
Peluang Pertanian Organik di Indonesia
Luas lahan yang tersedia untuk pertanian organik di Indonesia sangat besar. Dari 75,5 juta ha lahan yang dapat digunakan untuk usaha pertanian, baru sekitar 25,7 juta ha yang telah diolah untuk sawah dan perkebunan (BPS, 2000). Pertanian organik menuntut agar lahan yang digunakan tidak atau belum tercemar oleh bahan kimia dan mempunyai aksesibilitas yang baik. Kualitas dan luasan menjadi pertimbangan dalam pemilihan lahan. Lahan yang belum tercemar adalah lahan yang belum diusahakan, tetapi secara umum lahan demikian kurang subur. Lahan yang subur umumnya telah diusahakan secara intensif dengan menggunakan bahan pupuk dan pestisida kimia. Menggunakan lahan seperti ini memerlukan masa konversi cukup lama, yaitu sekitar 2 tahun.

pertanian organik

Senin, 12 November 2012

konsep pertanian modern


Sejak awal dikembangkannya pertanian di bumi ini, konsep pertamanya adalah pemenuhan kebutuhan pangan manusia. Dicarilah berbagai cara agar supaya pangan yang ada di dunia ini tetap lestari dan tidak habis. Kehidupan purba memulainya dengan ditandainya perubahan pola hidup dari berladang dan berpindah menjadi menetap di suatu daerah. Pada konsep awal ini, pertanian menjadi sektor dasar yang merupakan pijakan dari sektor-sektor lain karena ini memang suatu ‘fitrah’ dari sektor berbasis sumber daya seperti pertanian. Hal ini menyebabkan pertanian terintegrasi cukup baik ke dalam kebijakan ekonomi makro. Oleh karena itu, pada tataran konsep dasar ini, pertanian bisa berkembang pesat. Bahkan negara-negara yang memiliki basis sumber daya kuat seperti Indonesiabisa mencapai swasembada pangan. Dalam Arifin (2004), Pada era 1970-an Indonesia cukup berhasil membangun fondasi atau basis pertumbuhan ekonomi yang baik setelah pembangunan pertanian terintegrasi cukup baik ke dalam kebijakan ekonomi makro. Hasil besar yang secara nyata yang dirasakan langsung oleh masyarakat banyak adalah terpenuhinya kebutuhan pangan secara mandiri (swasembada) pada pertengahan 1980-an.
 

Blogger news

Blogroll

About